al himah aceh

http://hendrazulviansyah.blogspot.com/

Rabu, 30 Maret 2011


My Holiday

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Zulfikar Akbar

Salah satu penulis buku: Hasan Tiro, Unfinished Story of Aceh. Juga antologi puisi: Tsunami Kopi. Berasal dari Jeuram, Nagan Raya-Aceh. Memiliki konsep hidup: untuk benar-benar menjadi besar, seseorang harus berdampingan dengan orang lain, bukan di atas orang lain (Charles de Montesquieu)

Beutong, si ‘Gadis’ di Pucuk Nagan

REP | 20 December 2010 | 17:45 59 6 Nihil


12928421621450512826
Irigasi yang menjadi favorit masyarakat Nagan pada era 90-an (Gbr: joerameunee)
Beutong mungkin menjadi sebuah nama tempat yang juga tidak terlalu banyak disebut dalam berbagai catatan yang berhubungan dengan wisata. Tetapi sebenarnya, kawasan yang berada sekitar 15 kilometer dari pusat kabupaten Nagan Raya tersebut menjanjikan keelokan yang cukup memukau. Yuk kita jelajah lekuk tubuh ‘gadis’ ini.
Merangkak dari Jeuram yang notabene sebagai pusat keramaian di Nagan Raya, Anda butuh waktu sekitar 45 menit untuk bisa tiba di kawasan tersebut. Cuma, sebelumnya, saya menganjurkan untuk menyewa sepeda motor di kabupaten tetangga terlebih dahulu, Meulaboh. Supaya perjalanan Anda menuju Beutong bisa lebih Anda nikmati. Sebab, kalau Anda pergunakan kendaraan umum semisal labi-labi yang menjadi transportasi rakyat di sana, kemungkinan Anda tidak akan leluasa menikmati bentangan sawah dan sungai sepanjang jalan ke tempat itu.
Sedang jika mempergunakan kendaraan roda 2, kesempatan  mata Anda untuk ‘jelalatan’ menikmati indahnya alam di sana akan lebih terbuka lebar. Biasanya, jika memang memilih untuk menyewa sepeda motor terlebih dahulu di Meulaboh, kisaran tarifnya adalah 50.000 per hari dengan bensin yang pastinya harus Anda tanggung sendiri.
Nanti dari Meulaboh, Anda bisa arahkan motor tersebut ke arah Jeuram. Dari sini, Anda bisa mengarah ke kanan dan merambah jalan ke arah Beutong. Sepanjang jalan, selain gunung yang berada di depan mata, Anda juga akan dihadapkan pada pemandangan sawah yang membentang luas. Karena dari sejak jaman Soeharto, kawasan tersebut memang dikenal sebagai salah satu sentra pangan yang ada di Aceh.
Beberapa tempat yang bakal Anda lalui adalah Gunoeng Cot Gut, 10 kilometer dari Jeuram dan beberapa desa lain. Tetapi, jika memang tidak ingin untuk menghabiskan waktu terlalu lama, yang terlihat di sepanjang jalan jangan membuat anda terpukau terlalu lama. Apalagi kalau Anda tidak pedulikan kondisi jalanan yang memang lebih sering berlobang meskipun sudah terlalu sering diperbaiki pemerintah setempat. Nanti Anda akan berada di sebuah desa yang bernama Ulee Jalan yang merupakan pusat kecamatan Beutong. Di desa yang kecil ini, Anda bisa melepas penat beberapa jenak, namun saya tidak bisa rekomendasikan jenis makanan apa pun di tempat ini. Karena paling ada hanya beberapa warung kopi seperti umumnya terdapat di banyak tempat yang ada di Aceh.
Terdapat 2 pilihan wisata yang bisa Anda rambah di sekitar sini. Ke kanan jalan keudee Ulee Jalan, Anda akan menuju sebuah tempat yang sempat populer sebagai tujuan wisata masyarakat yang ada di Pantai Barat Aceh sekitar awal tahun 90-an. Namun, sekarang kendati tidak terlalu diminati tidak berarti keindahan tempat itu telah pudar. Hanya saja, sekarang ini terdapat sebuah tempat lain yang lebih digandrungi karena dipandang memiliki sisi eksotik yang lebih bagus.
Apalagi untuk kalangan muda, tempat terakhir yang memiliki nama Krueng Isep dipandang sebagai tempat yang cukup tepat, tentunya untuk mereka bisa berpacaran. Terkait yang terakhir, biasanya Polisi Syariah kerap menjadikan tempat tersebut untuk mereka beroperasi. Tak jarang, pengunjung yang kebanyakan adalah remaja tertangkap bermesum ria di tempat ini. Namun begitu, walaupun kawasan ini diawasi Polisi Syariat atau Wilayatul Hisbah, tetap saja tidak menurunkan animo masyarakat di sekitar untuk berkunjung ke sini. Boleh jadi karena memang kelebihan keindahan yang ditawarkan tempat itu cukup mampu membuat siapa saja untuk jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar